Menambah Jangkauan Wireless Dengan Router
​
Disclaimer, ini posting dari, oleh dan untuk nubi, jadi mohon jangan dikomentari “baru tahu ta?” Atau sejenisnya.
Dulu, saya ingat ketika pertama kali merasakan langganan internet di rumah, saya dan kakak-kakak saya menghabiskan banyak waktu hanya untuk menata, memasang, dan menguji sambungan internet dari kabel-kabel yang terhubung pada Hub di tengah rumah dengan komputer masing-masing . Sekarang masa kelam itu sudah lewat, ISP saat ini selain memberikan modem ADSL (kata masnya yang masang) juga memberikan wireless router sehingga seisi rumah bisa terhubung secara nirkabel. Meskipun jauh lebih mudah dan praktis, cara ini masih menyisakan masalah, bila struktur rumah banyak ruangan yang terhalang tembok/besi maka sinyal (saya tidak tahu istilah tepatnya, saya sebut saja sinyal) dari router akan melemah. Masalah ini bisa diatasi dengan menambah router lain untuk menambah jangkauan sinyal dari router.
Dengan menambah router lain di tempat yang tidak terjangkau oleh sinyal router, kita bisa menambah jangkauan jaringan nirkabel yang ada. Alat yang diperlukan antara lain:
1. Router induk (biasanya dapet dari ISP)
2. Router tambahan
3. Kabel LAN (kabel UTP)
4. Komputer PC/Laptop
​
Ada dua cara untuk melakukan hal ini dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing yaitu:
​
Cara Pertama
​
-
Nyalakan Router
-
Hubungkan router ke laptop/PC
-
Setup router anda (RTFM, bisa dibaca di manual yang datang bersama router, setiap router punya cara yang berbeda)
-
Setup wireless, masukkan SSID (nama jaringan yang akan dipakai, misalnya “wifiakyuhcyin”) dan password serta parameter yang akan digunakan
-
Sambungkan kabel antara port LAN di router utama dengan port WAN di router tambahan
​
Cara ini paling sederhana, intinya adalah menghubungkan port WAN dari router tambahan dengan port LAN dari router utama. Kita bisa menambah jaringan nirkabel baru sendiri dengan nama yang berbeda dan password yang berbeda. Selain itu kita bisa menghubungkan PC dan atau laptop dengan menggunakan kabel me port LAN yang tersisa tanpa perlu mengatur IP Address, gateway dll lagi. Tapi cara ini memiliki kelemahan, entah kenapa sinyalnya sering tidak stabil, mungkin masalah hardware, mungkim juga tidak :p.
​
Cara Kedua
​
-
hubungkan laptop/PC ke router utama
-
masuk ke start menu>run ketik “cmd”, kemudian ketik “ipconfig” (windows) atau masuk ke terminal dan ketik “route -n” (linux).
-
catat ip address gateway, netmask dan ip address anda misalnya 192.168.0.1, 255.255.255.0 dan 192.168.0.101
-
Nyalakan Router tambahan
-
Hubungkan router tambahanbke laptop/PC
-
Masuk ke Halaman Setup router tambahan anda (RTFM, bisa dibaca di manual yang datang bersama router, setiap router punya cara yang berbeda)
-
Pilih setup jaringan wireless, masukkan SSID, password dan parameter lain yang sama persis dengan jaringan nirkabel yang telah ada
-
(kalau ada, di router saya yang murah meriah tidak ada soalnya :D) masuk ke menu advanced routing dan pilih routing mode sebagai router, bukan gateway
-
Masuk ke menu DHCP dan pilih disable
-
Masuk ke LAN setting, kemudian pilih “static IP” dan masukkan IP address, netmask, dan IP address gateway laptop anda tadi (waktu terhubung ke router utama). Sebetulnya bisa saja dengan memasukkan IP address lain secara acak asal masih berada dalam satu netmask yang sama, tapi cara ini saya pakai supaya lebih mudah
-
Router akan minta direstart, tunggu sampai selesai
-
Hubungkan kabel antara port LAN pada router utama dengan port LAN pada router tambahan seperti gambar
Cara ini memang lebih rumit, tetapi sinyal yang didapat jauh lebih stabil dibandingkan cara pertama. Ini sekaligus membuktikan bahwa kelemahan pada cara pertama bukan masalah hardware :p (meskipun ada kemungkinan port WAN pada router pembantu yang rusak). Kelemahan cara ini adalah jika ingin melakukan koneksi menggunakan kabel harus melakukan pengaturan IP address, netmask, gateway dan DNS secara manual.
​
​